3. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss".
Makna Lambang PMR Madya
1. Segi Lima merah melambangkan Pancasila. 2. Warna dasar biru melambangkan ‘warna dasar PMR Madya’. 3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’. 4. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian". 5. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss"
Makna Lambang PMR Wira
1.Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
2.Warna dasar kuning melambangkan ‘warna dasar PMR Wira’.
3.Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4.Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian’. 5.Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss’.
"Negara Swiss adalah Negara yang menentang pertumpahan darah" Maka Dari Itu Lambang PMI Dan PMR Untuk : 1. Menghormati negara SWISS 2. Pelopor pendirinya adalah warga negara SWISS 3. Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara SWISS benar-benar negara yang netral
Jean Henri Dunant (1828-1910) adalah seorang warga negara Swiss yang dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia adalah pemuda yang menyaksikan perang mengerikan antara pasukan Prancis dan Italia melawan pasukan Austria di Solferino, Italia Utara pada tanggal 24 Juni 1859. Tidak kurang 40.000 tentara terluka menjadi korban perang, sementara bantuan medis tidak cukup merawat korban sebanyak itu. Tergetar penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bersama penduduk setempat mengerahkan bantuan menolong mereka. Setelah kembali ke Swiss, Henry Dunant menuangkan kesan dan pengalamannya ke dalam buku berjudul “Kenangan dari Solferino” menggemparkan Eropa. Di buku itu Henry Dunant mengajukan dua gagasan. Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong prajurit yang terluka di medan perang. Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera dan sukarelawan serta organisasinya yang menolong saat terjadinya perang. Pada 1863 Henry Dunant bersama keempat kawannya merealisasi gagasan tersebut dengan mendirikan komite internasional untuk nantuan para tentara yang cedera, sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau Committee of The Red Cross (ICRC) merupakan lembaga kemanusiaan bersifat mandiri, sebagai penengah dan netral. Dalam perkembangannya Palang Merah Internasional juga memiliki Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau International Federation of Red Cross dan Red Crescent (IFRC). Semangat Henry Dunant inilah yang mengilhami terbentuknya Perhimpunan Nasional Palang Merah Nasional dan Bulan Sabit Merah yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia berjumlah 176 perhimpunan nasional. Sedang gagasan kedua Henry Dunant direalisasi Pemerintah Swiss dengan mengadakan konferensi Jenewa dengan menghasilkan Konvensi Jenewa (1864) yang terus dikembangkan sehingga dikenal sebagai Konvensi Jenewa 1949.
Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan 2 gagasan :
1. membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang
dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit
yang cedera di medan perang.
2. mengadakan perjanjian internasional guna melindungi
prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan
organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung
dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka
bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara
yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau
International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan
kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang
bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang.
Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah
atau Bulan Sabit Merah.
Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa
pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri
beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi
prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan
dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga
dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu
komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan
internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.
Komite Lima, 9 Februari
1863
• Gustave Moynier
• dr. Louis Appia
• dr. Theodore Maunoir
• Jend. Guillame-Henri Dufour
• Henry Dunant
17 Februari 1863: Komite Internasional
untuk bantuan para tentara yang cedera
Oktober 1863: Komite Internasional Palang Merah
1864 dan seterusnya:
Pendirian Perhimpunan-perhimpunan Nasional:
• Belgia
• Swiss
• Belanda, dll
Konferensi
Diplomatik1864
16 Negara(12 Penandatangan)
1 Konvensi(10 Pasal)
•Tentara yang terluka dan sakit, dirawat tanpa
diskriminasi
•Perlindungan bagi staff, peralatan dan fasilitas medis,
diidentifikasi dengan sebuah lambang khusus
•Negara menghargai peraturan yang melindungi korban konflik
•Konvensi ini membuka jalan bagi perkembangan Hukum
Perikemanusiaan Internasional selanjutnya
Palang Merah Indonesia Sumber kasih umat manusia Warisan luhur, nusa dan bangsa Wujud nyata pengayom Pancasila Gerak juangnya keseluruh nusa Mendarmakan bhakti bagi ampera Tunaikan tugas suci Tujuan PMI Di Persada Bunda Pertiwi Untuk umat manusia Di seluruh dunia PMI menghantarkan jasa
Palang Merah Remaja Indonesia warga Palang Merah sedunia Berjuang berbakti penuh kasih sayang untuk rakyat semua Bekerja dengan rela tulus ikhlas untuk yang tertimpa sengsara Puji dan puja tidak dikejar
mengabdi tuk sesama Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia Abdi rakyat sedunia luhur budinya Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia Abdi rakyat sedunia mulya citanya
Palang merah Indonesia Wujud kepedulian nyata Nurani yang suci Untuk membantu menolong sesama PMI Siaga setiap waktu Berbakti, dan mengabdi Bagi hidup manusia Agar sehat sejahtera di seluruh dunia Download MP3 Mars Hymne PMI