Makna Lambang PMI Dan PMR



Makna Lambang PMI
1. Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
2. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian".
3. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss".


Makna Lambang PMR Madya
1. Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
2. Warna dasar biru melambangkan ‘warna dasar PMR Madya’.
3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian".
5. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss"




Makna Lambang PMR Wira
1.  Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
2. Warna dasar kuning melambangkan ‘warna dasar PMR Wira’.
3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4.  Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian’.
5.  Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss’. 


"Negara Swiss adalah Negara yang menentang pertumpahan darah" Maka Dari Itu Lambang PMI Dan PMR Untuk :
1. Menghormati negara SWISS
2. Pelopor pendirinya adalah warga negara SWISS
3. Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara SWISS benar-benar negara yang netral

Prinsip Dasar


  Kemanusiaan

 Kesamaan
Kenetralan 
 Kemandirian
 Kesukarelaan




Kesatuan




Kesemestaan



Download Materi Prinsip Dasar PPT


Henry Dunant

Jean Henri Dunant (1828-1910) adalah seorang warga negara Swiss yang dikenal sebagai Bapak Palang Merah Dunia adalah pemuda yang menyaksikan perang mengerikan antara pasukan Prancis dan Italia melawan pasukan Austria di Solferino, Italia Utara pada tanggal 24 Juni 1859.
Tidak kurang 40.000 tentara terluka menjadi korban perang, sementara bantuan medis tidak cukup merawat korban sebanyak itu. Tergetar penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bersama penduduk setempat mengerahkan bantuan menolong mereka. Setelah kembali ke Swiss, Henry Dunant menuangkan kesan dan pengalamannya ke dalam buku berjudul “Kenangan dari Solferino” menggemparkan Eropa.
Di buku itu Henry Dunant mengajukan dua gagasan. Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong prajurit yang terluka di medan perang. Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera dan sukarelawan serta organisasinya yang menolong saat terjadinya perang.
Pada 1863 Henry Dunant bersama keempat kawannya merealisasi gagasan tersebut dengan mendirikan komite internasional untuk nantuan para tentara yang cedera, sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau Committee of The Red Cross (ICRC) merupakan lembaga kemanusiaan bersifat mandiri, sebagai penengah dan netral.
Dalam perkembangannya Palang Merah Internasional juga memiliki Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau International Federation of Red Cross dan Red Crescent (IFRC).
Semangat Henry Dunant inilah yang mengilhami terbentuknya Perhimpunan Nasional Palang Merah Nasional dan Bulan Sabit Merah yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia berjumlah 176 perhimpunan nasional. Sedang gagasan kedua Henry Dunant direalisasi Pemerintah Swiss dengan mengadakan konferensi Jenewa dengan menghasilkan Konvensi Jenewa (1864) yang terus dikembangkan sehingga dikenal sebagai Konvensi Jenewa 1949.

Sejarah Palang Merah

Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut.
  Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka. Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa.
Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan 2 gagasan :
1. membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.
2. mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.
Komite Lima, 9 Februari 1863
Gustave Moynier
dr. Louis Appia
dr. Theodore Maunoir
Jend. Guillame-Henri Dufour

Henry Dunant
17 Februari 1863: Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera
Oktober 1863: Komite Internasional Palang Merah
1864 dan seterusnya: Pendirian Perhimpunan-perhimpunan Nasional:
Belgia
Swiss
Belanda, dll
Konferensi Diplomatik 1864
16 Negara (12 Penandatangan)

1 Konvensi (10 Pasal)
Tentara yang terluka dan sakit, dirawat tanpa diskriminasi
Perlindungan bagi staff, peralatan dan fasilitas medis, diidentifikasi dengan sebuah lambang khusus
Negara menghargai peraturan yang melindungi korban konflik
Konvensi ini membuka jalan bagi perkembangan Hukum Perikemanusiaan Internasional selanjutnya

Mars PMI

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila
Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci
Tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi
Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

Download MP3 Mars PMI


Mars PMR

Palang Merah Remaja Indonesia
warga Palang Merah sedunia
 Berjuang berbakti penuh kasih sayang
 untuk rakyat semua
 Bekerja dengan rela tulus ikhlas untuk yang tertimpa sengsara
 Puji dan puja tidak dikejar mengabdi tuk sesama
 Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
 Abdi rakyat sedunia luhur budinya
 Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
 Abdi rakyat sedunia mulya citanya

Download MP3 Mars PMR

Hymne PMI

Palang merah Indonesia
Wujud kepedulian nyata
Nurani yang suci
Untuk membantu menolong sesama
PMI
Siaga setiap waktu
Berbakti, dan mengabdi
Bagi hidup manusia
Agar sehat sejahtera di seluruh dunia

Download MP3 Mars Hymne PMI